Jalan-jalan SENDIRIAN dan Ulang Tahun Blog ke-6

          Perjalanan. Iya, setiap tahun adalah perjalanan. Buku episode 2017 punya gue sudah hampir selesai. Apa yang sudah gue lalui 2017 ini? gak muluk-muluk, mayoritas gue gak ingat. Itu artinya, momen-momen memorable di tahun ini untuk gue memang tidak terlalu banyak. Tapi bukan berarti, 2017 ini tidak terjadi apa-apa. Alhamdulillah, banyak pelajaran yang gue dapatkan. Salah satu buktinya, artikel yang gue tulis di blog tahun ini memiliki jumlah terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dan gue bersyukur akan hal itu.

          Cerita penutup 2017, hari ini, gue -akhirnya- memenuhi hasrat dan niat gue untuk jalan-jalan sendiri lagi, ke tempat yang gue gak tahu dan gak hapal, dan mungkin sama sekali belum pernah kaki gue berpijak disana. Ya, Alhamdulillah keberanian gue terkumpul kembali untuk menyelesaikan rencana yang sudah tersusun di dalam otak ini sejak beberapa minggu lalu.

         Bulan ini gue banyak baca tentang pengalaman orang-orang yang bersolo traveling. Gue menjadi sangat tertarik untuk juga melakukan solo traveling lagi, setelah pengalaman pertama gue jalan sendirian ke Jakarta Oktober lalu. Jujur aja gue senang banget jalan-jalan, entah tujuannya jelas atau engga. Dan cerita orang-orang tentang solo traveling ini sangat-sangat memanggil jiwa gue untuk melakukan hal serupa.

         Sebenarnya, sebenar-benar benar benarnya, gue pengen banget solo traveling ke Jogja. Gue emang udah lama pengen ke Jogja, tapi gua gaktau mau cabut sama siapa. Sekarang gue sudah sadar kalo gue nunggu orang bisa nemenin gue, itu gak kan kelar-kelar dan entah kapan terjadinya, jadi gue berpikir Jogja haruslah jadi destinasi utama gue untuk melakukan solo traveling. Sayangnya, dompet gue lagi gak ngebolehin gue buat cabut jauh-jauh. Baiklah, sambil menunggu dompet gue kembali terisi, gue 'pemanasan' dulu aja, bersolo traveling di kota sendiri, hehehe. Aneh? engga kok. Daripada diem dirumah scrolling ig mulu, melakukan hal ini menurut gue lebih menyenangkan.



         Destinasi gue hari ini yaitu Stone Garden di Bandung Barat. Emang bukan tempat yang lagi rame, tapi gue memang belum pernah kesana. Jadi, gue memutuskan untuk pergi kesana hari ini, ditemenin sama Jonghyun Shinee dan Taeyeon SNSD melalui lagu-lagu keren mereka.

          Gue naik kereta dari Stasiun Kiaracondong dan berangkat jam 14.55-an (fix gue kesorean) dan sampai di Stasiun Padalarang jam 15.46. Dari situ gue naik angkot warna kuning jurusan Rajamandala. Dari mana gue tahu? gue sebelumnya sudah bacain blog-blog orang yang pake transportasi umum ke Stone Garden, dan itulah yang menjadi tuntunan gue, selain daripada bertanya langsung ke warga sekitar.

          Sudah request ke emang angkot untuk turun di Stone Garden, si emang sempet nanya,

          "Teteh mau ke Stone Garden? mau ngapain teh, udah malem."si emang nanya sambil senyum.

          "Iya, kesorean mang. Mau lihat-lihat aja." jawaban itu terlontar gitu aja dari mulut gue, dan gue baru sadar jawaban gue geje. Lalu gue diturunkan di depan sebuah jalan yang kelihatan berbatu, di sebelah jalan itu ada pangkalan ojek yang dipenuhi laki-laki yang kelihatannya masih aa aa. Begitu nyebrang ke jalan yang ada plang Stone Garden itu, gue langsung ditawari ojek sama gerombolan cowok itu. Karena berpikir mungkin jalannya bakal agak jauh, dan waktu bener-bener mepet, akhirnya gue mutusin buat memakai salah satu jasa ojek yang dikendarai oleh cowok yang mungkin masih muda dengan warna rambut coklat.

          Dialog yang pertama terjadi tentu saja,

          "Teh kenapa sendirian aja? pacarnya mana?" seperti yang sudah aku duga, bakal ditanyain begini, seakan sendirian itu sesuatu yang sangat aneh dan tidak lumrah.

          "Hehee.. iya nggak apa-apa. Pengin aja a."

          "Emang dari mana gitu teh?"

          "Dari Bandung."

          "Oh dari Bandung. Beranian teh kesini sendirian."

          "Iya udah sering kok a, hehe."

          "Ohh sering kesini?"

          "Bukan, udah sering sendirian."

           Lalu si aa terdiam.

           Sampai di Stone Garden, ternyata ada beberapa anak tangga yang minta dinaiki. Turun dari ojek tadi, gue langsung disambut dua orang emang ojek lainnya yang sedang mangkal dan mereka juga langsung bertanya hal sama.

           "Teteh sendirian aja.."

           "Mang berduaan aja kayak homo." tadinya mau bilang gitu, tapi enggak kok. Gue cuma jawab iya sambil senyum. Berkaitan sama hal ini, sebenarnya gue ingin banget mengubah perspektif orang-orang sini, yang entah kalau di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, dll juga sama atau enggak, tentang jalan sendirian. Sendiri itu merdeka, bebas, dan kamu jadi pemimpin untuk diri kamu sendiri, melatih kepercayaan diri, melatih mental. Sendiri itu bukan berarti ngenes, gak ada yang mau nemenin, atau gak punya pasangan. Sejauh yang gue alami, kebanyakan perspektif orang sini tuh seperti menganggap orang yang sendirian itu, terutama perempuan, adalah sebuah keanehan, kejanggalan. Kalau gue pribadi sih ngelihat orang jalan sendiri, laki-laki atau perempuan, gue pikir dia adalah orang yang punya prinsip. Hidupnya nggak tergantung orang. Bukannya itu keren?

           Waduh jadi kemana mana, balik lagi ke Stone Garden.

           Gue pun menyusuri tangga itu dan akhirnya ketemu sama kumpulan batu-batu yang keren dan tersebar di berbagai sisi. Tadinya berharap ketemu sunset, tapi belum rejekinya, cuaca hari ini agak mendung jadi sunsetnya nggak kelihatan. Gue sempet berinteraksi dengan seorang ibu-ibu yang bawa dua anaknya. Interaksi ini diawali dengan pertanyaan si Ibu yang juga tentang apa gue bener-bener sendiri. Gue jawab dengan mantap, ya, saya sendiri aja. Ibu ini bawa dua anaknya, perempuan dan laki-laki, yang laki-laki namanya Fahri dan ceria banget, narsis pula. Senang lihatnya. Yang perempuan gue gaktau namanya siapa, karena Ibunya manggil dengan panggilan 'si kakak'. Anaknya yang laki-laki itu terus-terusan nanya sama ibunya, "Stone Gardennya mana?" dan ibunya dengan nada yang lucu ngejawab, "Ini teh Stone Garden, astagfirullah.." Gue gak sanggup nahan ketawa lihat tingkah lucunya Fahri. Si Ibu juga cerita kalau si kakak adalah penyayang kucing, tapi kalau Fahri benci sama kucing. Mereka bertiga tinggal gak jauh dari situ, tapi ini baru kali ketiga mereka main ke Stone Garden.

Itu si ibu yang lagi sibuk motoin Fahri dan si kakak yang lagi rehat diatas







         Abis itu, gue foto-foto sekitar dan setelah kurang lebih setengah jam, gue balik ke bawah karena waktu udah nunjukin jam 5.20, artinya sebentar lagi langit bakal jadi gelap. Gue pun menggunakan jasa ojek emang-emang yang tadi mangkal berdua, dan gue sempet bertanya harus naik angkutan umum yang mana untuk kembali ke Stasiun Padalarang. Si emang dengan ramah menjawab, lalu berlanjut ke obrolan yang sama lagi, tentang kenapa gue sendirian. Baiklah, gue nggak akan pernah bosan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, gue masih memaklumi tentang perspektif orang-orang Indonesia yang mengartikan 'sendiri' sebagai sebuah kejanggalan.

          Naik angkot, lalu sampai di Stasiun, gue beli sedikit cemilan dan sempat dikagetkan karena ada seorang petugas di stasiun yang pingsan. Kemudian menunggu kereta datang sambil kembali minta ditemani Jonghyun dengan 'End of A Day'-nya dan Taeyeon yang nggak bosan nyanyiin 'This Christmas'-nya buat gue. Kereta datang, dan saatnya pulang.

          Karena perjalanan ini begitu singkat, gue rasa gue belum cukup puas dengan perjalanan yang gue juduli dengan 'Solo Traveling Lokal' ini. Gue masih penasaran bagaimana rasanya membaur dengan warga lokal yang berbeda suku. Kalo di Bandung kan kurang lebihnya gue udah tau karakteristik orang Sunda seperti apa, nah gue penasaran bagaimana jika gue berinteraksi dengan orang Jawa, Sumatera, atau mungkin saudara-saudara setanah air di Papua. Pasti seru!

          Tapi overall gue seneng. Anggap aja ini tombak awal untuk perjalanan-perjalanan selanjutnya di 2018. Semoga 2018 bakal jadi lebih seru lagi dan yang penting, lebih banyak ngasih pengalaman dan pelajaran.

          Menutup artikel ini dan episode 2017, I wanna say congratulation to my Blog! Hari ini, 30 Desember 2017, blog gue ini tepat berusia 6 tahun. Yeayyy! berasa anak sendiri gini ya. Thank you for being my platform to share and collect all memories I have. Aku berharap, blog ini bakal sering-sering muncul di Page One Google dan dapetin lebih banyak traffic. Aamiin.

See you next year!!!!