Baca Buku : Kukila (oleh M. Aan Mansyur)


          Kukila - Kumpulan Cerita karya M. Aan Mansyur ini bersampul warna cerah dengan bentuk tulisan judul yang nampak dibuat dengan kuas. First impression dengan sampulnya, sepertinya isi cerita di buku ini pembawaan dan pesannya akan manis dan penuh romansa.

          Setelah gue baca halaman demi halaman, terutama di cerita pertama, tentang Kukila, si gadis ceria yang berakhir kesepian dalam tuanya akibat ditinggal anak-anaknya, gue benar-benar tercengang. Ceritanya mengejutkan, tidak bisa ditebak, misterius dan cukup ngeri (menurut gue). Benar-benar jauh dari warna sampul yang tadinya gue pikir akan menawarkan cerita manis dan penuh roman.

ini versi punya gue. Masih telanjang dia, belum disampul

          Kukila, seorang gadis yang memiliki kekasih bernama Pilang, harus berpisah dengan kekasihnya itu karena telah dijodohkan dengan lelaki pilihan ayahnya, Rusdi, yang tak lain sahabat baik Pilang. Selain karena perjodohan Kukila-Rusdi, Pilang harus meninggalkan Kukila karena perbedaan agama diantara mereka. Tapi pernikahan Kukila nyatanya tidak menghentikan kisah Kukila dengan Pilang. Justru kisah asmara diantara keduanya ada hubungannya juga dengan kisah asmara Rusdi, sejak sebelum Rusdi menikahi Kukila. Rusdi kepada Pilang bukan hanya sekedar sahabat dekat sejak kecil. Ada hubungan apalagi diantara mereka? Lengkapnya, AYO baca bukunya!! Hehehee

          Yang bikin sedih dari cerita Kukila-Pilang-Rusdi adalah mereka berakhir dengan kematian yang mereka jemput sendiri. Bersama-sama. Itulah bagian yang bikin gue agak bergidik ngeri, sensasi diluar dugaan yang gue dapatkan dari membaca cerpen pertama dari Kumcer 'Kukila' ini.

          Ada beberapa cerpen lain yang menarik di dalamnya, tapi yang menjadi favorit gue berikutnya setelah cerita pertama yang tadi, adalah yang berjudul 'Membunuh Mini', 'Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi', dan 'Hujan. Deras Sekali'.

          Lagi lagi kejutan gue dapatkan di tiga cerita ini. Aan Mansyur emang jago banget bikin surprise di ending cerita kayaknya, persis seperti yang gue dapat dari 'Membunuh Mini', 'Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi', dan 'Hujan. Deras Sekali'. Tema yang diangkat sama-sama mengenai perselingkuhan dan cinta terlarang. 'Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi' menceritakan seorang suami yang selalu menyuruh istrinya mengenakan celana besi, yang kemudian ia bawa kuncinya, namun si istri hanya diam, senyum dan menerima perlakuan suaminya tanpa melawan. Dan ternyata ada rahasia besar dibalik rahasia diamnya sang istri.
     
          Kemudian cerita 'Hujan. Deras Sekali'. Bercerita tentang beberapa pasangan yang satu sama lain tidak mengharapkan kehadirannya masing-masing. Namun harapan akan ketidakhadiran itu tidak mereka lontarkan satu sama lain secara langsung, melainkan melalui doa kepada Tuhan agar hujan selalu turun dan semakin deras, tidak berhenti, agar setiap pasangan ini tidak bisa saling bertemu akibat terhalang hujan deras di masing-masing lokasi yang berbeda. Hujan deras mereka jadikan alasan untuk melakukan aksi yang mereka inginkan, di tempat mereka sama-sama terjebak hujan.

          Lalu cerita dengan judul 'Membunuh Mini', menceritakan pembunuhan yang direncanakan seorang laki-laki beristri bernama Erwin yang selingkuh dengan pembantunya yang bernama Mini. Tentu saja pembunuhan ini direncanakan untuk Mini, si kekasih gelap yang sudah terlanjur mengandung tiga bulan. Erwin tidak sanggup menanggung malu jika harus menikahi pembantunya, menyuruh laki-laki yang juga bekerja dirumahnya (tidak dijelaskan sebagai apa. Mungkin tukang kebun (?)) untuk membunuh Mini dan membuangnya entah kemana, yang penting jejak pembantu naas itu hilang. Sikki, orang yang disuruh Erwin itu juga diperintah untuk meninggalkan kota tempat Erwin tinggal, dengan imbalan (hanya) dua puluh juta rupiah. Sikki menaati titah majikannya itu, ia melapor Mini sudah ia habisi dan jasadnya sudah dibuang ke sungai, entah yang mana. Erwin berusaha tenang walau jiwanya jelas tidak mungkin tenang, karena ia habis melakukan pembunuhan, walau tidak dengan tangannya sendiri. Surprise-nya, Erwin akan mendapati arwah Mini dihadapannya setelah ia sampai di kantornya, yang entah arwah itu betul arwah atau masih berjasad.

          Cerita-cerita dalam buku 'Kukila' ini menurut gue segar, berani, dan diluar dugaan. Gue malah gak berpikir Aan Mansyur ternyata genre ceritanya seperti ini, berkaca dari puisi-puisi baper yang beliau ciptakan untuk film AADC2, Aan yang super romantis dalam puisi-puisi AADC, mendadak jadi kejam dan frontal di buku Kukila. Tapi itulah keunikan dan kehebatannya. Feel-nya dapet ketika kita para pembaca terkejut-kejut membaca alur dan ending dari cerita-cerita dalam 'Kukila'.

          Berdasarkan pengalaman gue baca buku ini selama 3 hari, di rumah sebelum tidur, di rumah sakit menunggu antrian dipanggil, dan di kantor mengisi waktu kosong, perasaan dan sensasinya selalu sama, terkejut, kaget, dan wow. Kalian bakalan terbuai dengan kalimat-kalimat dalam karya sastra-nya Aan Mansyur yang elok dan tidak membosankan. Saran gue, bacalah di tempat sunyi dan kalian sedang sendirian. Feel dari cerita-ceritanya bakalan dapet abis!!!

          Oke sekian dulu cerita gue tentang pengalaman baca buku kali ini. Btw, gue gak tahu ini ulasan, resensi atau apa, soalnya pas gue coba cari tahu struktur isi dari teks resensi dan ulasan, tulisan gue tentang buku gak ada yang bener-bener selaras dengan struktur teks resensi maupun ulasan. Mungkin tulisan ini lebih ke review ya.

          Next, gue ingin sekali membahas Metamorphosis-nya Franz Kafka!! Bener-bener ngebet ingin baca buku itu. Doain segera ketemu ya! kepengen beli buku cetaknya, soalnya kalau e-book gak ada aroma khas buku yang gue suka, hehehe.

banyak juga versinya ya~

Baiklaaahh!!
Sampai jumpaaa di postingan selanjutnyaaa!

Bagaimana Kim Jonghyun (SHINee) Mengubah Pandanganku Terhadap K-Pop

          Tahu. Ya, aku tahu, bahwa menulis ini mungkin tidak ada gunanya. Orang yang bersangkutannya pun tidak akan pernah membaca ini sampai kapanpun juga. Tapi aku menulis ini bukan untuk dibaca, melainkan menumpahkan segala isi pikiranku yang kadang saking banyaknya membuatku pusing sendiri.

          Kpop. Jujur saja aku termasuk orang yang antipati kalau mendengar kata ini. Sejak SMP, aku sudah sering sekali mendengar kata 'Kpop' karena mayoritas teman-temanku adalah penggemarnya. Kesan pertamaku, aku nggak suka. Band yang pertama aku tahu, itu SNSD. Dan melihat teman sekolah yang berjoget sok lucu ala SNSD membuatku geli. Di pikiran aku tuh, "ih.. apaan si."

          Dan juga, teman-temanku yang rata-rata penyuka Kpop itu kalau udah denger atau bicara tentang idolanya, pasti heboh sendiri sambil ngomong, "Oppa.. oppa.." lalu bertingkah dan bersikap sok imut ala idolnya. Dan aku, selalu geli sendiri. Padahal aku yang sekarang, dengar soal Valentino atau Marc pasti ketawa-tawa+teriak gak jelas.

          Sejak 2010 hingga 2017 bertahan dengan rasa tidak suka, walau diracuni sebanyak apapun juga oleh teman-teman sekitar, aku nggak goyah. Aku bukannya benci, aku hanya gak suka. Di pikiranku, kok nyanyi banyak banyak gitu? nyanyi apa demo? menurut aku lebih enak denger orang kalau nyanyi satu atau dua suara aja. Kalau banyak gitu kayak dengerin paduan suara sekolah.

         SNSD, CNBlue, BIG BANG, TVXQ, Wonder Girl, Super Junior, Shinee, sampai yang baru baru dengar sekarang sekarang, Wannaone, EXO, BTS, nama-namanya cukup melekat di kepala, walau soal member dan lagunya, aku sama sekali gak ngerti. Aku cuma dengerin lagu Korea yang jadi Ost drama korea yang aku suka aja. Kalau soal Drakor, aku emang suka, dan udah lama nonton, tapi gak keterusan. Macam Full House, Stairway to Heaven, Jewel in the Palace, Princess Hours, My Fair Lady, dan yang terakhir Boys Before Flowers, itu udah jadi teman masa kecil banget. Udah itu, sampe sekarang, aku gak pernah nonton drakor lagi loh. Descendants of the Sun yang kemarin heboh itu, malahan belom nonton juga sampe detik ini.

          Dan, semua pendirian itu akhirnya runtuh juga. Berita itu datang, berita kematian Jonghyun Shinee, yang sebenarnya juga aku gak tahu itu siapa, cuma aku pernah denger nama 'Shinee' pas temen SMP aku dulu nyebut-nyebut nama itu dengan frekuensi yang cukup sering. Aku awalnya cuma liat berita + sebuah foto orang Korea di twitter, katanya namanya Jonghyun dan meninggal karena bunuh diri. Lalu abis itu aku lihat snapgram orang-orang yang aku follow kayaknya sedih banget tentang kematiannya Jonghyun ini.

foto Jonghyun yang pertama aku lihat di berita twitter

         Berapa hari kemudian, aku kan emang suka penasaran ya, mencari tahu alasan dibalik seseorang melakukan sesuatu. Nah, aku cari tahu kenapa seorang Jonghyun ini bisa bunuh diri. Dan ternyata, menurut berita di internet, dikarenakan depresi. Tapi yang aku liat dari respon orang-orang, kayak mereka tuh bener-bener kaget dan gak nyangka Jonghyun ini depresi sampai memutuskan bunuh diri. Jadi yang aku tangkep, selama ini depresinya Jonghyun itu seperti tidak terlihat, mungkin karena Jonghyun selalu pandai menutupi kesedihannya dengan bersikap ceria? Berlanjutlah ke-kepoan-ku ini.

         Trus aku nemu video pemakamannya, ada temennya Jonghyun yang rambutnya belah tengah, yang belakangan ini aku baru tahu kalau namanya Key, sesama member Shinee, nangis di bahu temennya, dan tiap lihat yang kayak gitu aku tuh suka tersentuh dan ikut nangis, even i dont know who is he and who left him. Dari situ jadi gak sengaja googling tentang Shinee dan mulai mencoba mengingat wajah dan nama membernya. Jujur aja menghapal wajah-wajahnya agak sulit, karena awal-awal muka mereka berasa similar semua, putih dan mulus. Kemudian berlanjut dengan menemukan tweet tidak mengenakkan dari meme comic di twitter yang seakan meremehkan berita kematian seseorang.

         Dari situ aku simpati banget, kok bisa kematian orang dijadikan bahan candaan, diremehkan. Walaupun aku gak tahu Jonghyun dan gak kenal dia sebelumnya, tapi batin aku selalu menolak hal-hal seperti ini, meremehkan kematian manusia. Apa-apaan?! sekalipun kita denger berita kematian binatang, misalnya kucing, rasanya hal itu gak pantas dijadiin bahan candaan. Apalagi ini kematian orang yang disebabkan bunuh diri akibat depresi, sebagai manusia, gak adakah rasa simpati di hati? Bunuh diri emang perbuatan yang salah. Tapi bukannya kita juga harus cari tahu dulu apa alasan dibalik seseorang melakukan hal tersebut tanpa langsung ngejudge yang enggak enggak?

         Mulai dari rasa simpati yang mendalam, aku mulai berpikir banyak tentang hal ini. Kenapa orang ini bisa sampai sedepresi ini, sampai memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri? kemana teman-teman satu grupnya saat dia lagi super down kayak gitu? masalah apa yang sebetulnya dia hadapi?

          Anyway, saat mendengar berita kematian karena depresi ini, aku sendiri lagi ngerasain gejolak di jiwa yang benar-benar luar biasa, mengguncang. Pokoknya, luar biasa. Jadi denger berita ini tuh rasanya relate banget, kayak ada sambungan ke jiwa aku yang lagi ngerasain hal-hal semacam itu. Lalu aku mulai mencari tahu tentang Jonghyun dan tiba-tiba juga mengubah semua playlist aku sama lagu solo-nya dia, juga lagu-lagunya Shinee. Dari lagu 'End of A Day'-nya Jonghyun, aku ngerasa ada sesuatu dibalik itu. I dont understand the language, tapi bahasa musiknya, gaktahu deh, entah karena penghayatan dan suaranya Jonghyun yang emang keren abis, atau ada sisi melow di jiwa aku yang terpanggil, tapi lagu ini kayak nunjukkin kepedihan, yang, nyata. Walau ternyata pas aku search artinya tentang orang yang disayang telah bekerja keras, tapi denger lagu ini dan suaranya Jonghyun, entah kenapa, pedih aja. Pedih, ada rasa aneh di dada kanan. Terus sesak deh.

          Aku denger juga lagu 'Just Chill', 'Lonely', 'A Gloomy Clock', jadi ngebayangin betapa strugglenya orang ini selama dia mencoba bertahan. Sialnya, lagu ini dikemas dengan cara yang ceria, kecuali 'Lonely', dapet mellownya. Tapi Just Chill dan A Gloomy Clock, kalau gak tahu artinya, itu kayak lagu santai, guys. Aku jadi dapet pandangan baru, kalau karya seseorang bisa jadi nunjukin apa yang sedang creatornya rasakan.

          Lalu berlanjut ke liat-liat youtube tentang Jonghyun dan Shinee. Lihat dia di SNL Korea, di Weekly Idol, he looks like he definitely okay. Kecuali pas lihat Jonghyun banyak nangis di stage, aku nangkep kalau Jonghyun orangnya sensitif dan melankolis (dalam hati, gue banget). Juga pas dia ada di acara yang entah namanya apa, Jonghyun disitu nangis sambil ngomong kalau dia pengen jadi dirinya sendiri.

          Disitu aku tuh bener-bener ngerasa sedih, kayak ingin banget ngomong, "aku ingin menolongmu. Karena aku tahu rasanya, seandainya aku bisa, aku ingin menolongmu." But in the end I can't :(

          Lanjut ke searching tentang seorang Shawol (fansnya Shinee) yang nyeritain tentang Jonghyun yang suka banyak bicara, lalu dia yang nggak pernah nyeritain tentang ayahnya. Sepertinya Jonghyun besar tanpa sosok ayah, dan aku tuh..... :'''''''))))))))

          -Kenapa banyak bicara dan banyak tingkah di band? karena dia ingin diperhatikan, dia mencari perhatian, karena sesungguhnya, dia kekurangan hal itu, yang kemungkinan disebabkan karena ketiadaan sosok ayah. Dia menutupi segala kelemahannya dengan bersikap nakal, dia ingin terlihat nakal karena dia ingin terlihat baik-baik saja. Dengan bersikap begitu, dia pingin nunjukkin kalau dirinya merdeka, dia bisa menjadi apa yang diinginkannya, walau dibaliknya, dia banyak ngerasa lemah dan banyak kekurangan dalam diri dia. Tapi dia gak bisa bohong kalau dia itu gampang tersentuh dan sensitif, aku pikir karena dipaksa oleh keadaan untuk menjadi kuat semenjak kecil agar keluarganya tidak khawatir, dia banyak nyimpen masalah sendiri, menumpuknya di dalam hati, yang akhirnya menjadikan dia mengekspresikan segala emosi dengan tangisan. Tapi itu juga bikin dia jadi orang yang berempati besar, terbukti dari dia nangis liat fansnya ngangkat banner gede yang ada tulisan namanya. Selembut tapi juga sekeras itu.-

          Setelah aku dengar lagu-lagu yang dia nyanyikan dan ciptakan, dan juga video-videonya Jonghyun ini, aku tahu kalau dia itu betul-betul, truly and purely talented. Terlepas dari dia ini orang Korea, yang dulu sempet aku nyinyirin karena aku pikir aneh, sekarang aku gak bisa bohong kalau Jonghyun ini salah satu the most talented one I've ever known. Andai aku bisa bilang sama dia, bahwa, you are so precious and inspiring! Bahkan walau dia udah gak ada dia bisa mengubah aku yang dulu bener-bener mandang KPop sebelah mata, tapi sekarang bisa tergerak juga dengan sendirinya untuk mengapresiasi KPop dengan cara menikmati karya-karyanya.

          Aku cukup sedih karena lagi-lagi, setelah Michael Jackson, aku baru tahu Jonghyun juga setelah dia nggak ada. Yang paling aku sedih dari kepergiannya, kenapa aku atau siapapun di dunia ini tidak bisa menolongnya keluar dari kesedihan dan kegelapan depresi. Aku ngebayangin, selalu ngebayangin, apa yang dia rasakan selama ini, bagaimana dia bertahan sampai akhirnya menyerah. I'm so relate to this story. Aku juga ngebayangin betapa hancurnya teman-temannya, betapa merasa bersalahnya, betapa kehilangannya, dengan kepergian salah satu keluarganya.

           Aku gak bisa berharap apa-apa. Jonghyun udah pergi, sudah sebulan yang lalu. Sebulan ini aku banyak cari tahu tentang dia. Aku yang baru tahu Jonghyun seumur jagung begini juga udah dibuat sedih banget dengan kepergiannya, apalagi fansnya yang setia sejak awal debutnya. Turut berduka cita, dan seperti aku tidak pernah melupakan Michael Jackson, aku juga gak akan pernah lupa sama Jonghyun, the first one who made me look at how full of talented Kpop industries are.

          Dari sini aku belajar juga, selama kita hidup, berkaryalah sebanyak yang kita bisa. Ketika saatnya kita tiada nanti, raga boleh pergi, tapi karya kita-lah yang akan membuat kita tidak terlupakan, dan jejak kita di dunia menjadi lebih berarti.
                                           ***


P.S
So sorry if I talk too much about Jonghyun like I know him a lot. Actually, I'm so relate to his personality, and he has a lot of same things like me, so, tbh, I talk about this like I talk about myself. Just tell me if you (Jonghyun and Shinee' fans) wants me to correct or delete some words in this article. Thanks :)