Cerpen Romantis : Cinta,Maafkan Aku 2

Cerpen CMA balik lagi dengan season ke-2.Selamat baca ya !! kalo belum baca season 1 , klik disini
                                                          CINTA,MAAFKAN AKU 2
          Aku sudah sampai di Amerika,tempat yang aku pilih untuk pindah.Aku akan menetap di sini sampai Nadya sudah menikah nantinya.Entah dengan siapa,yang jelas aku hanya akan kembali apabila Nadya sudah menikah,jadi tidak akan ada yang bisa aku rebut darinya,termasuk Edward.
          Setelah pergi dari Indonesia,aku segera melanjutkan kuliahku di salah satu universitas di kota Phoenix di Amerika.Di sana aku mendapat banyak kenalan cowok,tapi hatiku masih saja tidak bisa menghilangkan seorang Edward.Ya Tuhan..mengapa cintaku harus sedalam ini sih ?
          Selain mendapat banyak kenalan cowok,akupun mendapat seorang teman wanita yang sangat baik padaku.Dia bernama Ellena.Aku juga menceritakan tentang Edward padanya.Ellena berpendapat,kalau aku sungguh baik melepas Edward untuk Nadya,tapi Ellena juga bilang bahwa seharusnya aku dan Edward tidak menyerah begitu saja.Siapapun tidak berhak melarang orang lain untuk saling mencintai dan bersatu,meskipun itu adalah seorang adik sekalipun.
          Aku mengerti apa yang dikatakan Ellena.Nadya sebenarnya tidak berhak melarang aku dan Edward untuk bersatu.Ya,aku mencintai Edward,tapi rasa cintaku kepada Edward tidak sebanding dengan rasa sayangku kepada Nadya.Makanya aku sangat tidak ingin menyakiti Nadya.
          Huh !! sudahlah,aku tak mau memikirkan masalah percintaan terus.Sekarang aku akan pulang ke rumah.Akhirnya,aku bisa beristirahat setelah lelah beraktivitas.Tiba-tiba...
          “Tok..tok..tok..”suara ketukan pintu.
          Akupun beranjak untuk membukakan pintu.
          “Yes,weight !!”teriakku.Setelah kubuka pintu,..
          “Edward !!”ternyata Edward yang datang.Bagaimana bisa dia tahu aku ada disini ?
          “Diana,aku rindu sekali padamu.Kenapa kamu tinggalin aku gitu aja ?!”Edward masuk ke rumahku dan langsung menutup pintu seenaknya.
          “Edward !! kamu apa-apaan sih ?!!”
          “Diana,aku gak bisa hidup tanpa kamu.Kamu jangan tinggalin aku lagi.Aku nggak bahagia dengan Nadya.Ayo kembali ke Indonesia Diana.Aku membutuhkanmu.”Edward memohon.
          “Kamu ini ngomong apa sih Ed ?! Aku nggak mungkin balik ! aku nyaman ada disini,aku nggak perlu mikirin cinta terlarang aku sama kamu !”
          “Cinta terlarang ? aku dan Nadya belum ada ikatan apa-apa.Jadi masih ada kesempatan untuk kita bersatu Diana !! ayo pulang ! kalau nggak aku akan paksa kamu !”Edward memegang tanganku dengan erat sampai tanganku sedikit sakit.
          “Edward !! aku nggak mau ! Edward lepasin aku !”tangankupun terlepas dari genggaman Edward.Edward menatapku.
          “Edward,denger ya ! kamu nggak ada hak apapun buat maksa aku ! udahlah,lupain aja masa lalu itu.Aku juga udah nggak suka lagi sama kamu.Lebih baik kamu pulang sekarang.Kasihan Nadya pasti nyariin kamu.”
          “Diana”tiba-tiba Ellena datang ke rumahku.Dia melihat aku dan Edward berduaan.
          “What are you doing with him Diana?(apa yang kamu lakukan dengan dia Diana?)”tanya Ellena sambil menunjuk Edward.
          “Ellena ! you’ve finally arrived.Please help me Ellena,this man is leave me !(Ellena ! akhirnya kamu datang.Tolong aku Ellena,pria ini menggangguku!)”
          “No,she’s lying ! I was Edward,I’m a man who loved Diana.(tidak,dia bohong ! aku adalah Edward,aku pria yang dicintai Diana).”Edward membela diri.
          “What it was true Diana ?(apa itu benar Diana ?)”Ellena bertanya padaku.
          “Ellena,it’s not important! Now,I beg you please help me,expel him Ellena,expel him !!(Ellena,itu tidak penting!sekarang,aku mohon padamu untuk tolong aku,usir dia Ellena,usir dia !!)”aku bersikeras ingin Edward pergi.
          “You heard what my friends say ? Please leave now,Sir.Please..(kau dengar apa yang temanku katakan ? tolong pergi sekarang tuan,tolong..)”
          “Ok,now I will go(baik,sekarang aku akan pergi).Tapi,ingat Diana,sekarang aku akan pergi,tapi aku tidak akan ragu untuk kembali.Ingat itu Diana”Edwardpun pergi dengan wajah kecewa.
          “Are you OK Diana ?(kau baik-baik saja Diana?)”tanya Ellena.
          “Don’t worry,I’m fine.(jangan khawatir,aku baik-baik saja)”
                                                                        ***
          Hari ini aku kuliah seperti biasa.Aduh,aku jadi khawatir jika tiba-tiba Edward tau tempat aku kuliah dan langsung datang ke sini.
          “Diana !”panggilan Ellena membuyarkan lamunanku.
          “Hi Ellena”
          “How are you today Diana ?(apa kabarmu hari ini Diana ?)”tanya Ellena.
          “I’m fine,thanks.(aku baik,terima kasih)."
          “By the way Diana,I’m going to ask,the man who yesterday in your house,what he really was Edward who ever you tell me ?(Ngomong-ngomong Diana,aku mau bertanya,pria yang kemarin ada di rumahmu,apa benar dia Edward yang pernah kau ceritakan padaku ?)”
          “Euh..of course not,he just a stranger who suddenly appeared at my house,so I ask you to expel him.(euh..tentu saja bukan,dia hanya orang asing yang tiba-tiba muncul di rumahku,makanya aku memintamu untuk mengusirnya.)”
          “You don’t lie Diana ?(kau tidak bohong kan,Diana ?)”
          “No,I don’t Ellena.I could not lie to you.(tidak,aku tidak bohong Ellena.Aku tidak mungkin membohongimu.)”aku berusaha meyakinkan Ellena.
          “Ok,but next time be more careful,don’t forget to lock the door,he could have been a thief.I don’t want bad things happen to you,Diana.(baiklah,tapi lain kali lebih hati-hati,jangan lupa kunci pintu,bisa saja dia pencuri.Aku tidak mau hal-hal yang buruk menimpamu Diana.)”
          “Yes,I know it.(ya,aku tahu itu)”akupun tersenyum kecil.Ya Tuhan,aku jadi merasa bersalah terhadap Ellena karena sudah membohonginya.
          “Maafkan aku Ellena,aku sudah berbohong padamu.Aku janji suatu saat pasti akan bicara soal ini padamu.Semoga kamu tidak marah padaku.”ucapku dalam hati.Sebenarnya aku menutupi semua ini dari Ellena karena jika Ellena tahu pasti dia akan berusaha mempertemukan Edward dengan aku agar kami bisa segera bersatu.Aku tahu Ellena sangat mendukung hubunganku dengan Edward.Tapi aku tidak mau hal itu terjadi.
Sesudah itu,aku dan Ellena masuk ke kelas.Kami bersiap untuk ujian praktek.Dan setelah ujian berlangsung 2 jam,kamipun pulang.Aku segera menuju rumah untuk menghindari bila tiba-tiba aku bertemu Edward.
Akhirnya tiba di rumah juga.Lega sekali,aku tidak akan bertemu Edward.Tapi...pintu ! pintunya belum kukunci ! ya ampun aku lupa.Aku langsung saja bergegas untuk pergi menutup pintu,tapi..terlambat !! Edward datang lagi dan sudah masuk ke rumahku.
          “Edward,mau apa lagi sih kamu datang kemari ? aku kan sudah bilang aku tidak akan pulang.Lagian kamu punya sopan santun gak sih ? main masuk aja ke rumah orang !”
          “Diana,kau harus segera pulang sekarang juga.Ini bukan tentang keinginanku atau apapun,ini menyangkut Nadya adikmu.”jelas Edward.
          “Nadya ? memang Nadya kenapa ?”
          “Nadya..Nadya mengancam akan bunuh diri jika kamu nggak segera pulang.”
          “Apa ?! ya..ya sudah aku pulang sekarang.Ayo Edward !!”aku menarik Edward menuju bandara.Aku sudah meng-sms Ellena kalau aku akan cuti untuk beberapa waktu ini.
          Aku dan Edward akhirnya sampai di Indonesia.Kami segera menuju rumah orang tuaku untuk mencegah Nadya melakukan bunuh diri.Akupun bertemu dengan Nadya.Begitu Nadya melihatku,dia langsung memelukku.Setelah melepas pelukannya,dia berbicara..
          “Kak,aku kangen sekali sama kakak.Akhirnya kakak pulang juga.Kenapa kakak harus pergi sih ??”tanya Nadya gusar.
          “Kakak..kakak..”aku bingung harus jawab apa.Akhirnya aku hanya diam.
          “Kak,sebenarnya aku tidak ada niat sama sekali untuk bunuh diri,aku hanya ingin kakak kembali.Dan,aku sudah tau yang sebenarnya bahwa kakak dan Edward saling mencintai.Sudahlah kak,ambil saja Edward,kakak tidak perlu sampai pergi ke luar negeri.Aku ikhlas kok.Lagian sebentar lagi juga aku akan mati.”
          “Mati ? katanya kamu nggak ada niat bunuh diri !? jadi apa maksudmu sebentar lagi akan mati ?”aku bingung dengan pernyataan Nadya.
          “Diana,sebenarnya Nadya menderita leukimia stadium akhir.Dokter bilang Nadya tidak akan bisa bertahan dalam waktu lama.”mamaku menjelaskan semuanya.
          “Ya Tuhan Nadya adikku....”aku langsung memeluk Nadya dan menangis.
          “Kakak,jangan sedih..”kata Nadya yang ikut sedih melihatku menangis.
          “Nadya maafkan kakak karena tidak berada di dekatmu di akhir-akhir hidupmu ini.Sebagai tanda permintaan maaf,sekarang bilang,apa yang kamu inginkan ?”kataku sambil menatap Nadya sedih.
          “Aku..aku mau kakak dan Edward bersatu.Mau kan kak ?”
          “Tapi..kamu gimana ?”
          “Ya ampun kak,masih aja mikirin aku.Aku kan akan mati kak.”
          “Nadya jangan bilang seperti itu.Kakak masih mau bersama Nadya.”
          “Sudahlah kak,jangan sedih lagi,aku juga kan selama ini selalu menyusahkan kakak,jadi kalau aku nggak ada,kakak nggak akan susah lagi ya kan ?”
          “Nadya,kakak nggak ngerasa disusahin kok.Udah ya,sekarang kamu jangan ngomong kayak gitu lagi.”
          “Kak,aku sayang sama kakak.Janji ya kak,bersatu dengan..Ed..wa..rd.”tiba-tiba tubuh Nadya melemas.Dia pingsan,kami sekeluarga langsung membawanya ke rumah sakit.Tapi..Nadya telah menghembuskan napas terakhirnya.Aku sangat sedih menerima kenyataan ini.Adikku telah pergi untuk selamanya.Dan,aku harus menepati janjiku untuk memenuhi semua keinginan Nadya.Aku harus bersatu dengan Edward.
          Sepuluh hari setelah pemakaman Nadya,aku berencana akan kembali ke Amerika untuk melanjutkan kuliahku yang sempat tertunda.Tapi,Edward mencegahku.Dia kembali mengingatkan aku tentang amanat terakhir dari Nadya.Aku harus bersatu dengannya.Akupun mengiyakannya,karena aku memang harus menepati janjiku.Tapi aku bilang pada Edward kalau aku akan memenuhi amanat itu saat aku selesai kuliah nanti.Edward berjanji akan menungguku.Akupun kembali ke Amerika dan terus menggali ilmu di sana.
***                 
          Hari ini hari terakhirku berada di Amerika.Aku akan pulang ke Indonesia karena memang telah menyelesaikan kuliah.Aku berpamitan pada Ellena,aku janji padanya akan sering-sering mengunjunginya nanti.Sekarang saatnya aku memenuhi amanat terakhir dari adikku.Aku sudah siap.
          Setibanya aku di Indonesia,keluarga menyambutku dengan hangat terutama Edward.Aku memeluk keluargaku satu persatu dan yang terakhir kupeluk adalah Edward.
          “Di,aku senang senang sekali kamu sudah kembali.Aku juga bahagia akhirnya kita bisa bersatu tanpa ada rintangan apapun.”kata Edward.
          “Aku juga senang Ed.Ini semua terjadi berkat Nadya.Dia yang membuat aku dan kamu bertemu.Dia juga yang membuat kita bisa bersatu.Aku sangat berterima kasih padanya,dia adik terhebat yang pernah kupunya.”
          “Ya sudah,sekarang ayo kita pulang.Papa yakin Diana pasti lelah sekali.”ajak papaku.
          Kami semuapun pulang ke rumah.Kami bahagia,walau kebahagiaan itu tidak terlalu lengkap karena tidak ada seorang Nadya yang sangat kami sayangi.Nadya,terima kasih atas semua yang sudah kamu lakukan untuk kakak.Kamu adalah adik kebanggaan kakak.Kakak sangat menyayangi dan mencintaimu,maafkan kakak karena baru datang di saat-saat terakhirmu.Adikku yang kusayang dan kucintai,sekali lagi terima kasih atas semuanya...
***