Mencintai

           Setelah perjalanan panjang yang memberi aku banyak pelajaran, sekarang aku sedikit lebih mengerti makna mencintai. Aku bukan orang yang tumbuh dengan cinta dan kasih sayang, dan mungkin itu kenapa aku nggak pernah benar-benar ngerti apa itu mencintai dan dicintai. Tapi ketika aku ngerasain itu, perlahan aku tahu mencintai yang sebenarnya itu ternyata begini.

          Aku nggak pernah tahu gimana caranya mencintai seseorang sepenuhnya, begitu juga gimana cara mencintai diriku sendiri sepenuhnya. Mungkin latar belakangku yang nggak 'penuh' membuat aku jadi orang yang jiwanya bolong-bolong. Aku belum pernah mencintai diri aku sendiri dengan benar-benar.

          Sampai ketika dimana aku mencintai orang lain, dan dihadapkan dengan berbagai persoalan yang sebelumnya aku gak pernah tahu, aku belajar banyak. Aku ingin melihat semua hal yang terjadi dari sudut pandang yang positif. Aku yang dulu terlalu menyikapi segala hal dengan 'seharusnya kehidupan begini kepada aku' bukan dengan 'seharusnya aku begini menyikapi kehidupan'. Tapi aku yang seperti itu dulu aku bisa pahami kenapa, itu proses belajarku dan pendewasaan menuju aku yang lebih baik di masa depan.

          Uniknya, pembelajaran itu aku dapat dari perasaan sayang yang kandas. Aku gak pernah tahu kalau mencintai seseorang bisa bikin aku jadi seseorang yang berpikir dan bersikap dari sudut pandang yang gak pernah aku sangka sebelumnya. Dari situ juga aku belajar cara mencintai diri sendiri.

          Aku gak pernah tahu juga kalau aku bisa bersikap sangat dewasa dan bersikap sangat kekanakan ketika ada di fase mencintai orang lain. Aku gak tau kalau aku bisa nangis gara-gara orang yang kusayang dinegativethinking-in sama orang lain. Aku gak tau kalau aku bisa mengalahkan egoismeku untuk nggak menceritakan hal-hal tentang orang yang aku sayang yang padahal sangat menyakitkan bagi aku. Aku gak tahu kalau aku dibalik cover judes dan dingin ini bisa jadi kekanakan juga ketika dihadapkan dengan masalah-masalah tertentu sama orang yang aku sayang. Semua hal yang aku gak pernah tahu bisa aku alami hanya karena mencintai seseorang.

          Dan yang paling berkesan buat aku, aku bisa menjadi sangat jauh dengan Tuhanku dan aku juga bisa kembali sangat dekat dengan Tuhanku, karena mencintai seseorang. Aku bersyukur dikasih pembelajaran seperti ini di usia sekarang ini. Bagi aku ini memang tepat untuk aku yang memang ada di usia dewasa muda menuju ke dewasa matang.

          In the end of time, aku ingin dan akan selalu menjadi orang yang berpikir dan bersikap positif serta dewasa ketika menghadapi berbagai persoalan hidup. Terimakasih Tuhan karena perkara mencintai dapat mengajari aku banyak hal di berbagai aspek kehidupan.