Kukila - Kumpulan Cerita karya M. Aan Mansyur ini bersampul warna cerah dengan bentuk tulisan judul yang nampak dibuat dengan kuas. First impression dengan sampulnya, sepertinya isi cerita di buku ini pembawaan dan pesannya akan manis dan penuh romansa.
Setelah gue baca halaman demi halaman, terutama di cerita pertama, tentang Kukila, si gadis ceria yang berakhir kesepian dalam tuanya akibat ditinggal anak-anaknya, gue benar-benar tercengang. Ceritanya mengejutkan, tidak bisa ditebak, misterius dan cukup ngeri (menurut gue). Benar-benar jauh dari warna sampul yang tadinya gue pikir akan menawarkan cerita manis dan penuh roman.
ini versi punya gue. Masih telanjang dia, belum disampul
Yang bikin sedih dari cerita Kukila-Pilang-Rusdi adalah mereka berakhir dengan kematian yang mereka jemput sendiri. Bersama-sama. Itulah bagian yang bikin gue agak bergidik ngeri, sensasi diluar dugaan yang gue dapatkan dari membaca cerpen pertama dari Kumcer 'Kukila' ini.
Ada beberapa cerpen lain yang menarik di dalamnya, tapi yang menjadi favorit gue berikutnya setelah cerita pertama yang tadi, adalah yang berjudul 'Membunuh Mini', 'Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi', dan 'Hujan. Deras Sekali'.
Lagi lagi kejutan gue dapatkan di tiga cerita ini. Aan Mansyur emang jago banget bikin surprise di ending cerita kayaknya, persis seperti yang gue dapat dari 'Membunuh Mini', 'Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi', dan 'Hujan. Deras Sekali'. Tema yang diangkat sama-sama mengenai perselingkuhan dan cinta terlarang. 'Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi' menceritakan seorang suami yang selalu menyuruh istrinya mengenakan celana besi, yang kemudian ia bawa kuncinya, namun si istri hanya diam, senyum dan menerima perlakuan suaminya tanpa melawan. Dan ternyata ada rahasia besar dibalik rahasia diamnya sang istri.
Kemudian cerita 'Hujan. Deras Sekali'. Bercerita tentang beberapa pasangan yang satu sama lain tidak mengharapkan kehadirannya masing-masing. Namun harapan akan ketidakhadiran itu tidak mereka lontarkan satu sama lain secara langsung, melainkan melalui doa kepada Tuhan agar hujan selalu turun dan semakin deras, tidak berhenti, agar setiap pasangan ini tidak bisa saling bertemu akibat terhalang hujan deras di masing-masing lokasi yang berbeda. Hujan deras mereka jadikan alasan untuk melakukan aksi yang mereka inginkan, di tempat mereka sama-sama terjebak hujan.
Lalu cerita dengan judul 'Membunuh Mini', menceritakan pembunuhan yang direncanakan seorang laki-laki beristri bernama Erwin yang selingkuh dengan pembantunya yang bernama Mini. Tentu saja pembunuhan ini direncanakan untuk Mini, si kekasih gelap yang sudah terlanjur mengandung tiga bulan. Erwin tidak sanggup menanggung malu jika harus menikahi pembantunya, menyuruh laki-laki yang juga bekerja dirumahnya (tidak dijelaskan sebagai apa. Mungkin tukang kebun (?)) untuk membunuh Mini dan membuangnya entah kemana, yang penting jejak pembantu naas itu hilang. Sikki, orang yang disuruh Erwin itu juga diperintah untuk meninggalkan kota tempat Erwin tinggal, dengan imbalan (hanya) dua puluh juta rupiah. Sikki menaati titah majikannya itu, ia melapor Mini sudah ia habisi dan jasadnya sudah dibuang ke sungai, entah yang mana. Erwin berusaha tenang walau jiwanya jelas tidak mungkin tenang, karena ia habis melakukan pembunuhan, walau tidak dengan tangannya sendiri. Surprise-nya, Erwin akan mendapati arwah Mini dihadapannya setelah ia sampai di kantornya, yang entah arwah itu betul arwah atau masih berjasad.
Cerita-cerita dalam buku 'Kukila' ini menurut gue segar, berani, dan diluar dugaan. Gue malah gak berpikir Aan Mansyur ternyata genre ceritanya seperti ini, berkaca dari puisi-puisi baper yang beliau ciptakan untuk film AADC2, Aan yang super romantis dalam puisi-puisi AADC, mendadak jadi kejam dan frontal di buku Kukila. Tapi itulah keunikan dan kehebatannya. Feel-nya dapet ketika kita para pembaca terkejut-kejut membaca alur dan ending dari cerita-cerita dalam 'Kukila'.
Berdasarkan pengalaman gue baca buku ini selama 3 hari, di rumah sebelum tidur, di rumah sakit menunggu antrian dipanggil, dan di kantor mengisi waktu kosong, perasaan dan sensasinya selalu sama, terkejut, kaget, dan wow. Kalian bakalan terbuai dengan kalimat-kalimat dalam karya sastra-nya Aan Mansyur yang elok dan tidak membosankan. Saran gue, bacalah di tempat sunyi dan kalian sedang sendirian. Feel dari cerita-ceritanya bakalan dapet abis!!!
Oke sekian dulu cerita gue tentang pengalaman baca buku kali ini. Btw, gue gak tahu ini ulasan, resensi atau apa, soalnya pas gue coba cari tahu struktur isi dari teks resensi dan ulasan, tulisan gue tentang buku gak ada yang bener-bener selaras dengan struktur teks resensi maupun ulasan. Mungkin tulisan ini lebih ke review ya.
Next, gue ingin sekali membahas Metamorphosis-nya Franz Kafka!! Bener-bener ngebet ingin baca buku itu. Doain segera ketemu ya! kepengen beli buku cetaknya, soalnya kalau e-book gak ada aroma khas buku yang gue suka, hehehe.
banyak juga versinya ya~
Baiklaaahh!!
Sampai jumpaaa di postingan selanjutnyaaa!
0 komentar:
Posting Komentar