March 12th 2019, 10.57 PM

          Gak usah banyak basa-basi. Di atas kasur, masih pake baju kerja dan makeup lengkap dan rambut yang masih bagus karna belom ilang efek catoknya, gue ngelamun dan merana merasa kehilangan diri sendiri.

          Gimana enggak, belakangan ini gue stress berat dan semuanya gue tanggung sendiri bebannya di kepala gue yang kecil ini. Entah gue yang terlalu merasa udah habis-habisan atau gue yang baru tahu kehidupan, tapi setelah banyak harapan gue pupuk dan ternyata gak jadi nyata, gue seperti ditinggalkan oleh semua, oleh apapun yang ada di hidup gue, di satu titik ini, titik di mana gue bener-bener gak punya apa-apa dan siapa-siapa.

          Uang gak punya, gue gak tahu hidup gue mau apa, gue gak tahu gue punya siapa. Sebelumnya hidup gue udah cukup parah dengan mengalami gejala stress berat yang hampir ke depresi, mengalami kegagalan di segala usaha yang gue lakukan, dan semuanya selalu berusaha untuk gue perbaiki. Sekarang, bukannya makin baik, gue malah ditambah ujiannya dengan mengharapkan kasih sayang dari orang yang bahkan gak peduli hidup gue mau kayak apa. Plus, rencana-rencana yang sudah gue susun sedemikian rupa untuk masa depan gue hancur berantakan dan sekarang gue bingung mau dibawa kemana hidup gue yg sekarang kacau secara psikis ini.

          Mencoba mencari hal yang gue sukai, tapi nampaknya malah memperburuk diri gue sendiri karena gue jadi bingung apa yang gue sukai dan akan bermanfaat untuk kehidupan gue ke depan. Gue gak bisa hanya melakukan apa yang gue mau tanpa berpikir apa faedahnya buat hidup jangka panjang gue. Berpikir dan mencari tahu tentang itu, leads me deeper to stress, because right now I don't know exactly what I want. Orang yang gak tahu sama apa yang dia mau dan gak tahu apa tujuannya itu orang yang menurut gue parah dan bahaya banget hidupnya, lah dia aja gak tahu hidupnya buat apa. Sepanjang gue hidup gue selalu punya tujuan, tapi sekarang, semua tujuan gue seperti berlari jauh dari gue dan pandangan gue jadi kabur gak bisa melihat apa-apa dengan jelas.

          Gue disini merasa seperti orang bodoh berharap ada dorongan yang bisa membuat gue seenggaknya menjalani hari dengan enteng, sayangnya dorongan yang gue harapkan juga salah satu hal yang membuat gue hancur. Kebingungan nyari obat buat ngatasinnya, gue lebih banyak melakukan hal tidak produktif dan itu semakin bikin gue hancur. Hancur - berusaha bangkit - dihancurkan - semakin hancur - memperhancur diri sendiri. Pola hidup gue belakangan ini.

          Merasa semakin tidak berguna karena melakukan hal tidak bermanfaat. Mencari hiburan dengan menonton hal yang energik tapi nggak memberikan dampak baik, hanya hiburan sesaat. Tidak ingin terpengaruh dengan sosial media namun nyatanya iri dengan mereka-mereka yang dapat kasih sayang begitu banyak dari sekitarnya, dari pacarnya, dari keluarganya, dari orang-orang terdekatnya. Sementara gue disini nangis sendirian tanpa ada satupun yang tahu. Ketika gue cuma mengharapkan kasih sayang, ketika gue sering memikirkan kepentingan orang lain, itu pun gak pernah ada artinya buat mereka. Pada akhir hari gue selalu sendiri. Memikirkan hidup sendiri. Gak ada yang bisa disalahin, karena hidup sendiri itu tanggung jawab sendiri. Lagi-lagi menyalahkan diri sendiri, kenapa lo membiarkan semua ini terjadi sama hidup lo?

          Mulai gak tahan dengan perasaan dan pikiran yang makin berat, mulai mencari hal-hal yang sekiranya meringankan. Dengan tidur lebih lama, misalkan. Sengaja minum obat tidur supaya bisa tidur lebih lama dari biasanya, supaya nggak terpikir hal-hal yang bikin sedih. Kenyataannya, harus selalu ada waktu untuk terjaga. Harusnya dimanfaatkan tapi malah terasa jadi menakutkan. Mencari lagi jalan pintas, selanjutnya mungkin mencari efek tenang dari obat yang akan diberikan psikiater, terserah. Yang penting perasaan ini bisa bebas, pikiran ini bisa kembali sehat, begitu juga dengan badan.

0 komentar:

Posting Komentar