Misteri di Perkemahan



           Ini adalah malam pertamaku kemah di hutan Rium bersama teman-teman.Aku tidur di tenda nomor 13,bersama Nalia,Amina,Dini dan Shalwa.Kebetulan kami termasuk orang-orang yang penakut,disatukan dalam tenda yang sama dengan nomor misteri,nomor 13.
            Semua orang pasti sudah tahu tentang mitos angka 13.Angka sial.Dan,aku mendapat tenda dengan nomor sial,ditambah lagi aku setenda dengan orang-orang yang sama penakutnya denganku,sungguh-sungguh sial !!!
            Sudah tahu kita semua penakut,Shalwa malah iseng bercerita tentang hantu yang menakutkan.Dia pun bercerita bahwa dia pernah bertemu hantu.Entah dia berkata benar atau hanya bohong belaka,aku tak tahu.
            Ceritanya,saat malam Jum’at pukul 11 malam,Shalwa belum tidur karena dia asyik menonton film laga favoritnya di tv.Semua anggota keluarganya sudah terlelap.Saat itu,tiba-tiba ia merasa kebelet mau pipis.Tapi,letak kamar kecil ada di rumah bagian belakang.Dan ruang tv itu adanya di bagian depan rumah.
            Seperti biasa,kalau sudah malam semua ruangan lampunya dimatikan kecuali ruangan paling depan,yaitu ruang tv.Shalwa merasa takut untuk pergi ke belakang.Apalagi sudah jam 11 lewat,malam Jum’at lagi.Tapi karena tidak tahan lagi,Shalwa pun memutuskan untuk lari ke kamar kecil.Namun sebelum melakukannya,tiba-tiba saja muncul sesosok wanita rambut panjang dan pakaian putih pucat berdiri di ujung tembok.Spontan Shalwa berteriak dan setelah itu tidak ingat apa-apa lagi.
            “Kau pingsan Shal ?”tanya Dini memotong.
            “Entahlah..”jawab Shalwa.
            “Kok kamu tidak tahu ? memangnya setelah sadar kembali kamu ada di mana ?”tanya Nalia.
            “Emmhh...ada di ruang tv.Kata ibuku aku ketiduran saat menonton film.”
            Mendengar jawaban Shalwa semuanya berpikir,”ah...paling halusinasi atau mimpinya si Shalwa saja”.Aku pun berpikir begitu,habisnya cerita temanku benar-benar garing dan tidak meyakinkan.
            “Sudah ah.. lebih baik kita tidur saja sekarang.Daripada nanti ceritanya Shalwa kejadian..”kataku menakuti.Setelah aku bilang begitu,semua temanku pun serempak berkata,”hiiiii.....” dan langsung bersembunyi di balik selimut masing-masing.
                                                                        * * *
            “Hoaaaeemmmm....”aku bangun sembari menguap dan menggeliat.Aku melihat ke sekeliling,masih gelap.Bukankah seharusnya sudah pagi dan penuh dengan sinar matahari ? tapi... eh,ternyata masih jam 1 malam.
            Aku melihat ke arah teman-temanku.Mereka tidur dengan nyenyak dan pulas.Yah... mereka memang seperti bangkai yang suka tidur.Aku kembali membaringkan badanku,tapi..sekarang aku tidak bisa tidur lagi.Bagaimana ini ? tiba-tiba...aku teringat cerita-cerita misteri dan cerita Shalwa tadi malam.Aduh... bulu kudukku langsung berdiri.
            “Tuk...tuk...tuk...”
            Tiba-tiba aku mendengar suara palu yang dipukulkan.Seperti sedang memaku.Ya ampun...siapa yang malam-malam begini memaku ? apakah .. hantu !!?
            “Aaaaaaa........”aku berteriak.Namun suara yang kukeluarkan tidak besar,karena aku sudah keburu ketakutan dan mengeluarkan tenagaku dengan keringat yang bercucuran.Tidak kusangka teriakan itu membangunkan temanku.Amina,langsung terbangun tatkala mendengar teriakan kecilku barusan.
            “Untuk apa kau teriak-teriak dini hari begini huh ?!”kata Amina kesal.
            “Amina...Amina... apa kau mendengar suatu suara ? seperti suara orang sedang memaku !?”tanyaku pada Amina dengan suara berbisik.
            “Ha ? suara orang memaku ? mana mungkin dini hari begini ada orang main perkakas ?”Amina tidak percaya,bukan menjawab pertanyaanku.
            “Sungguh !! aku mendengarnya barusan !!! kau harus memercayaiku !!”kataku penuh yakin.
            “Kalau begitu,mana sekarang suaranya ? tidak muncul lagi..pasti itu halusinasimu akibat terlalu memikirkan ceritanya Shalwa.”kata Amina enteng.Lalu ia pun segera berbaring dan cepat tidur.
            Sementara aku,masih mematung ketakutan.Suara orang memaku itu masih terdengar di telingaku,walau sesungguhnya suara itu sudah hilang,namun masih terngiang.
            “Tuk..tuk..tuk...”suara itu muncul lagi.Ah...aku membenamkan wajahku di balik tangan.Aku sungguh ketakutan,tidak tahu mesti melakukan apa.Tiba-tiba.... muncul suara aneh lainnya.
            “Huu...huu... hu..huhu..”suara orang seperti menahan tangis.Suara ini lebih jelas,lebih dekat.Sepertinya suara itu berasal tepat dari belakangku.Ya,di belakangku !!!! aku memberanikan diri menengok ke belakang,dan...
            “Ya ampun Shalwa !! kenapa kau menangis begitu !!? membuatku kaget saja !!”teriakku pada Shalwa.Ternyata memang Shalwa yang menangis di belakangku.Tanpa kusadari,ia pun terbangun dari tidurnya.
            “Itu...suara orang sedang memaku.... suara siapa itu ?? hu..huh....huhu..... aku takutt .. ibu...”rengek Shalwa dengan bibir dan tubuh gemetaran.
            “Ya Tuhan,Shalwa !! kau juga mendengarnya !! berarti ini bukan hanya imajinasiku.Suara itu sungguhan... Ya Tuhan .. apa yang harus kita perbuat ...?!”
            Di tengah ketakutan kami,tiba-tiba...ada yang mengetuk pintu tenda kami.Ketukan itu dilakukan dengan keras dan kasar.Memaksa.Spontan Shalwa berteriak sangat kencang.Lalu beberapa saat kemudian dia pingsan.
            Ya ampun,tinggal aku sendiri yang harus menghadapi ketakutan ini.Semua temanku dalam keadaan tidak sadar,dan aku..yang merasakan ini semua sendirian... !!!!!!!!!!!!
            Ketukan itu berhenti.Tapi yang terjadi selanjutnya lebih buruk lagi.Orang di luar -yang kemungkinan besar adalah makhluk gaib itu- mau membuka sleting pintu tenda kami.Aaaaaaaaaaaaaa ............. aku tidak kuat lagi !!!!!!!!! aku pun tidak mengingat apa pun lagi setelahnya.
                                                                        * * *
            Sekelebat cahaya bersinar di atas mataku.Kulihat beberapa orang berdiri di samping tempat tidurku.Oh..ternyata teman-teman dan pembina pramuka.Mereka tersenyum ketika melihatku sudah siuman.Saat aku bertanya apa yang terjadi,mereka mengatakan kalau aku pingsan di tenda berbarengan dengan Shalwa.Kali ini aku pun ingat kembali dengan kejadian semalam,suara aneh orang yang sedang memaku dan ketukan-ketukan keras dari luar tenda saat dini hari.
            Aku pun menceritakan kepada mereka tentang kejadian yang aku dan Shalwa alami semalam hingga membuat kami berdua pingsan.Setelah aku selesai bercerita,tiba-tiba kak Romi,salah satu pembinaku tertawa.
            “Kak,kenapa tertawa ?”tanyaku heran.”Apa ada yang lucu ?”
            “Tidak...hanya,tingkahmu dan Shalwa benar-benar membuatku tidak habis pikir.”kata kak Romi,masih dengan tawanya.
            “Memang apa yang terjadi kak ?!”tanyaku lagi.
            “Suara orang yang memaku itu,itu kakak yang melakukannya.”
            “Maksudnya .. ? kakak adalah hantu yang suka memaku malam-malam ?”
            “Ha...ha.....ha...bukan-bukan ! jadi,malam itu tiba-tiba tendaku rubuh.Makanya segera aku betulkan tali tenda dan kupaku malam itu juga.”jelas kak Romi.Penjelasan itu sangat membuatku lega.
            “Ternyata itu kakak .. syukurlah .. itu membuatku lega.Eh..tunggu dulu.. siapa yang mengetuk-ngetuk pintu tendaku ?”
            “Ah..itu.Itu juga aku yang melakukannya karena aku mendengar suara teriakan dari dalam tendamu.Makanya aku berniat mengecek untuk memastikan bahwa kalian baik-baik saja.Ternyata setelah diperiksa,kau dan Shalwa pingsan.Dan itu semua karena ketakutan kalian akibat ulahku.Benar-benar lucu,ha..ha..ha....”kak Romi kembali tertawa.
            “”Hus !! jangan kau tertawa besar-besar Romi !! ini masih dini hari,pukul dua pagi.Hati-hati jika makhluk gaib masih berkeliaran di sekitar sini.”kata ketua pembina,kak Indra,menakuti.
            “Ah..kak Indra mau menakutiku ya ? percuma...tidak berpengaruh padaku kak !!”kak Romi sok berani.
            “Kurasa ucapan kak Indra benar adanya.”kata Nalia tiba-tiba.Semua orang melihat ke arah Nalia dengan ekspresi sama,mengernyitkan dahi.
            “Maksudmu apa sih La ?”tanya Amina mulai merasa takut.
            “Kalian lihat di ujung tembok situ,apa ada anggota pramuka kita,seorang perempuan dengan baju putih sampai mata kaki,berambut panjang berantakan,dan wajah pucat ?”kata Nalia dengan suara hampir menghilang.Serempak semua orang mengalihkan pandangannya ke ujung tembok,dan mata mereka menangkap apa yang disebutkan Nalia,begitu juga aku.Kami semua terpaku.
            “Kurasa perempuan itu bukan anggota pramuka sekolah kita.”kata kak Indra dengan tegang.
            Lalu .... siapakah perempuan itu ????!!!!!!!!!!!

                                                                                    * * *

0 komentar:

Posting Komentar