Btw gue udah kepingin banget beli buku ini sejak pertama beredar di gramed-gramed seluruh Indo. Tapi berhubung keadaan dompet yang gak memadai beberapa hari lalu gue baru bisa membelinya hari ini, tapi tetep seneng yeay!
Gue udah sangat excited untuk baca bukunya kak Gita, karena sebelumnya juga gue udah doyan banget ama tulisan-tulisannya di blog. For the first time ever, gue seperti menemukan seseorang yang menyadarkan diri gue tentang banyak hal, mulai dari kepribadian, sikap, dan sb. Dan melalui buku ini, gue seperti diingatkan lagi dan disadarkan lagi. Omg.
Mulai dari bab "Why Can't I Just Get What I Want?". Gue tuh begitu juga, kak Git (gue tahu kak Gita gak baca, gue cuma ngomong sendiri). Gue selalu merencanakan masa depan gue, bahkan sejak gue SD. Di masa SD gue merencanakan di usia SMA gue jadi artis. Di masa SMA gue nargetin masuk kuliah negeri, dapet beasiswa keluar negeri, dapetin kerjaan yang gue mau, kawin sama idola gue, dan sejahteralah gue. Tapi semuanya berubah sejak lulus SMA. Totally changed. Seperti kata-katanya kak Gita di bab itu, "Timeline hidup yang sudah kubuat harus kurombak total." Beda kasus, tapi kurang lebih sama, gue juga pernah punya timeline lengkap yang gue buat untuk hidup gue, udah kayak rundown acara. Bener banget yang kak Git bilang, ikhlas itu kunci. Ketika gue ikhlas di suatu kasus, Allah ngasih hal lain yang ngga sesuai sama rundown yg gue buat tapi gue menyadari betul apa manfaat dibalik ini semua. Kadang gue ga bisa berkata kata even dalam pikiran gue yang biasanya selalu merangkai kata, buat ngedescribe betapa wow nya gue sama apa yang Allah kasih yang diluar expect gue.
Btw gue masih sering sih, yang namanya mempertanyakan keadaan, mempertanyakan apa rencana Allah buat hidup gue, berhubung hidup gue masih berlanjut dan gue belum belajar hidup sebanyak kak Gita. Tapi malem ini, melalui membaca buku ini Alhamdulillah gue merasa teringatkan kembali untuk ikhlas dan senantiasa berbuat segalanya sebaik mungkin serta not expect too much.
Dan tentang agama Islam, aku kesadar kalau aku kurang melibatkan Islam di aspek-aspek kehidupan aku. Aku harap aku bisa mengubah itu dan menerapkan Islam di setiap apa yang aku jalani, karena aku tahu, dengan begitu semuanya nggak akan pernah salah.
Anyway, sedikit yang aku simpulin kalau kita bisa berubah dengan keluar dari zona nyaman kita. Kayak kak Gita yang milih untuk ke Jerman dibanding stay di Indonesia. Tapi menurutku keluar dari zona nyaman ini bukan pure dengan pindah negara kayak kak Gita, tapi dengan berani keluar dari sesuatu yang membuat kita terlalu nyaman tapi gak membawa perubahan yang baik sama sekali.
Ohya, terakhir, aku semakin ingin keluar negeri, pindah lingkungan, terutama merantau! dan ketemu orang banyak, tua muda, dari berbagai suku dan budaya yang beda. It will open my mind and give me a lot of lessons. Huaaa
Makasih karena udah nulis buku ya kak Gita, kalau mau nulis lagi buku kedua, kabarin. Pasti gue beli!
Btw, gue spoiler ga si?
tolong ingatkan bila iya.
Danke <3
0 komentar:
Posting Komentar