Habis gelap terbitlah terang memang benar adanya. Tetapi setelah terang, nggak mungkin terang selamanya. Sama seperti matahari yang jadi terang dan gelap setiap hari, yang kalau kita telaah lagi, setiap gelap dan terang punya sisi keindahannya masing-masing.
Bandung, 5 Januari 2024
Aku dan Aliza masih santai menunggu pemberitahuan berikutnya dari TCL soal trip ke Korea. Aku pikir, trip ini bakal berlangsung mungkin setelah hari raya lebaran, karena kalau rentang waktu Januari-Februari-Maret, di negara Korea masih musim dingin dan mungkin nggak bersahabat untuk trip.
Ternyata, hari itu dari tim agensi travel yang disewa TCL mengumumkan kalau tripnya bakal berlangsung 19 Februari nanti. Kurang lebih satu bulan lagi! Kami dibuat ketar-ketir karena harus mengirim copy paspor paling lambat 17 Januari nanti. Sementara sekarang ini, paspornya aja kami belum punya!
Kami pun langsung mencari tahu pembuatan paspor. Ada yang regular, ada yang express. Kalau kamu baca ceritaku juga saat aku bikin paspor 2016 lalu, paspor itu nggak aku perpanjang dan sudah expired di 2021. Sekarang, aku juga harus perpanjang dengan proses yang sama seperti 8 tahun lalu itu.
Bedanya, sekarang ini kuota pembuatan paspor sering banget penuh. Apalagi di Kantor Imigrasi Bandung, tempat aku dadakan bikin paspor 8 tahun lalu. Dulu aku bikin serba dadakan dan alhamdulillah bisa cepat selesai sesuai target, cuma tiga hari. Untuk booking slot pembuatannya saat itu, aku langsung datang ke Kantor Imigrasi dan langsung diterima. Kalau sekarang, kami harus booking slot dulu karena setiap harinya penuh. Bahkan di Bandung, kuotanya sudah habis selama sebulan ke depan!
Aliza mendapat slot untuk pembuatan paspor kami di kota Bekasi. Kami merencakanan pembuatan paspor tanggal 9, untuk estimasi selesai di tanggal 12 Januari.
Bekasi, 9 & 15 Januari 2024
Tiba hari di mana kami berangkat ke Bekasi untuk bikin paspor. Kalau dulu aku datang jam 6 pagi untuk bikin paspor di Bandung, kali ini aku berangkat dari Bandung ke Bekasi jam 4 pagi. Jam 7 kami sudah sampai di sebuah mal yang aku lupa namanya, kemudian menunggu 1 jam kami langsung dipanggil untuk pembuatan paspor.
Prosesnya cepat, karena kami dapat urutan nomor 1 dan 2 (keuntungan datang nyubuh :D). Jam 9 pagi malah sudah beres lagi. Siang harinya, kami pulang ke Bandung dan menunggu paspor selesai yang diestimasikan tanggal 12 Januari nanti.
Jujur pada awalnya, saking paniknya kalau nggak akan kebagian slot pembuatan paspor, kami berpikir mau pakai jalur express yang disediakan resmi, tapi biayanya nambah 1juta rupiah. Besar banget, apalagi buat aku yang saat itu lagi nggak punya uang. Ingat kan, uang yang aku minta ke atasan kemarin habis untuk beli TV. Sekarang ya aku gak punya uang lagi :'D
Tetapi alhamdulillah karena Aliza yang aktif cari informasi dan sangat membantu untuk urusan ini bisa dapat slot di Bekasi. Aku nggak lagi selowong 2016 dulu, yang semuanya aku kerjakan sendiri. Untuk trip ke Korea ini, keberadaan Aliza sangat membantu dan melengkapi untuk urusan dokumen dan lain sebagainya.
Di tanggal 15 Januari pun, Aliza yang mewakili untuk pergi lagi ke Bekasi mengambil paspor yang sudah selesai. Di hari yang sama, di saat aku berhalangan karena urusan kantor, Aliza berangkat ke Jakarta untuk mengantar dokumen syarat pembuatan visa ke kantor travel agensi untuk menghindari telat pengiriman yang dijadwalkan paling lambat 17 Januari.
Paspor selesai, dokumen persyaratan visa selesai. Alhamdulillah!
Bandung, 15 Februari 2024
Setelah pengumpulan paspor dan persyaratan visa, nggak banyak info yang diberikan lagi travel agensi. Kami menunggu saja sampai akhirnya masuk ke h-2 minggu trip Korea. Visa sudah diterima, alhamdulillah. Saatnya memikirkan bekal kesana.
Untuk trip Korea ini, sebagai pemenang kami hanya perlu mengeluarkan biaya untuk paspor, biaya PP kota asal - Jakarta, dan bekal pribadi. Kembali lagi ke masalah awalku, kalau aku gak punya uang :D
Bekal ke negara orang tentu aja gak bisa kecil, apalagi mata uangnya lebih mahal. Belum lagi, trip ini berlangsung di musim dingin, yang mana kami harus siapkan perlengkapan dan baju-baju yang sesuai dengan winter. Mungkin kamu juga tau kalau perlengkapan winter itu nggak sedikit dan nggak murah. Perlengkapan wajib kayak long john, jaket winter, kupluk, sarung tangan termal, kaos kaki termal, coat, dan lain sebagainya yang bukan kebutuhan utama di Indonesia dijual dengan harga yang lumayan. Kalau dijumlahkan, beli perlengkapan saja sudah berjuta-juta. Dijumlahkan lagi dengan bekal uang, semakin banyak lagi :D
Aku dihadapkan dengan kondisi yang mirip saat mau membeli TV dua bulan lalu. Keuangan perusahaanku baru aja mau membaik, sedang diusahakan menuju stabil sampai akhirnya Insya Allah bisa kembali berlebih. Kalau aku ambil uang yang jumlahnya besar lagi, mungkin saja proses menuju kestabilan ini bisa terganggu. Belum lagi tanggal-tanggal ini mendekati akhir bulan, dimana cash besar harus disiapkan untuk membayar tagihan dan gaji anak-anak.
Aku belum membeli perlengkapan apa pun. Aku galau [lagi]. Masa anak-anak gak gajian gara-gara aku mau keluar negeri? masa aku senang-senang dan orang lain kesusahan? duh, aku dilema lagi. Bedanya dengan saat mau beli TV, kali ini aku bisa lebih mengontrol berapa banyak yang aku butuhkan. Ya paling aku minim jajan, yang penting badan gak kedinginan aja disana, wkwkw.
Terpikir lagi untuk meminjam kartu kredit kakakku. Lagi-lagi aku buntu dan dihadapkan dengan pilihan yang tidak benar, godaan syaitan yang membutakan. Aku konsultasi dengan atasanku tentang keuangan perusahaan dan juga kebutuhanku. Aku bilang kalau aku mau jual tabletku aja untuk bekal, atau paling mentok pinjam kartu kredit kakakku. Aku paling berat dengan membayangkan semua uang kantor ditransfer ke aku dan anak-anak gak bisa gajian. Hatiku gak enak banget untuk pakai uangnya.
Atasanku bilang jangan sampai pakai kartu kredit, alasannya sama. Itu riba. Aku berpikir untuk berpasrah lagi bahwa Allah akan bukakan jalan, walau aku bingung dan cukup deg-degan karena akan lebih membingungkan lagi cari uang di h-1 kalau dibandingkan dicari dari sekarang.
Singkatnya, atasanku mentransfer sedikit demi sedikit uang untuk aku mencicil beli keperluan perlengkapan winter. Mungkin kamu gak akan percaya, atau cerita ini seperti karangan saja, kalau aku bilang di h-5, saat aku dan atasanku sudah rapat berdua kalau uang yang ada sekarang gak akan cukup untuk bekalku dan opsinya mungkin aku akan ditransfer saat aku sudah di Korea, sore harinya tiba-tiba banyak pembelian salah satu produk kami yang masuk dengan nilai penjualan yang cukup besar, cukup untuk bekalku :')))))
Keajaiban ini seperti terjadi berulang-ulang bagiku. Formulanya hanya berpasrah kepada Allah, mengusahakan sebisa mungkin, dan pertolongan dari arah yang tidak disangka tersebut datang begitu saja saat hati kita sudah pasrah seolah gak ada lagi jalan yang kita punya. Seajaib dan seindah itu memohon pertolongan sama Allah. Padahal aku sudah punya niat jelek dengan menyiapkan opsi menggunakan kartu kredit, padahal Allah sudah kasih aku pelajaran bahwa menghindari larangan-Nya waktu mau beli TV dua bulan lalu menghasilkan pertolongan-Nya, tapi aku masih aja kembali dengan opsi haram walaupun alhamdulillah itu semua terhindarkan. Masya Allah, lagi lagi Allah bantu.
Sampai tiba saatnya hari keberangkatan kami!
Lanjut yuk ke part 4
0 komentar:
Posting Komentar