Beberapa hari yang lalu aku pernah debat dengan Suparjo, seorang fanatik Katolik tapi bagiku baik. Aku mempertahankan bahwa tujuan perkawinan sebenarnya ialah nafsu. Mereka bukan hendak melanjutkan keturunan atau tugas dari Tuhan. Tapi hal ini dibantah dengan keras olehnya. Dia tidak mau mengakui bahwa wujud manusia tidak lebih tinggi dari anjing. Aku kira tak usah dijelaskan pendirian Suparjo kawanku yang baik itu. Karena pendiriannya umum dan sesuai dengan pendapat Gereja Katolik.
Aku kemukakan alasan-alasan sebagai berikut: Kalau kita bersetubuh apakah yang dipikir, puas atau keturunan. Aku yakin 99% memikir yang pertama. Bagiku mustahil pendirian yang kedua, walaupun tak aku sangkal. Perkawinan bagiku identik dengan perhubungan kelamin. Jadi identik pula dengan nafsu. Manusia itu sadar akan hal ini. Tetapi mereka malu dan segan mengakui fenomena ini. Mereka malu disamakan dengan kemenakannya. Jadi bagiku tak ada tujuan perkawinan buat apa yang disebut cinta dengan variasi-variasinya yang nonsens. Jadi perkawinan didorong oleh naluri biologis. Dia tak dapat membantah tetapi dia yakin benar pendiriannya. Bagiku cinta bukan perkawinan. Kurang lebih 1-2 tahun yang lalu aku yakin bahwa cinta = nafsu. Tapi aku sangsi akan kebenaran itu. Aku kira ada yang disebut cinta yang suci. Tapi itu akan cemar bila kawin. Aku pun telah pernah merasa jatuh simpati dengan orang-orang tertentu, dan aku yakin itu bukan nafsu. Aku jadi ingat omongan si Bun Som. Dia pernah bilang bahwa dia punya kawan. Kawan itu jatuh cinta dengan gadis yang merupakan ideal type-nya. Lalu dia bilang kepada si Bun Som: "Aku tak mungkin mengawininya, sebab kalau aku kawin aku tak tega menyetubuhinya. Paling banyak aku cium." Dia tak mungkin mengadakan hubungan kelamin sebab baginya 'Ubermensh'-nya suci dan mau dikotori. Aku yakin inilah cinta sejati.
Aku kira aku pun akan bersikap seperti itu. Kalau aku jatuh cinta aku tak mengawininya. Jadi seperti analisanya A.Gide. Lain kali akan kutulis pendapatku tentang sejarah. Bagiku masyarakat tak mungkin hidup tanpa sejarah.
Soe Hok Gie,
Jumat, 27 Mei 1960
P.S
dalem banget coy.
Just want to share this
Suka! Thanks for sharing everything about u, i am glad to know u, make me think so hard for what i am and what i want to be, but still dont get the answer yet, i hope soon.
BalasHapusYou're such a quiet girl with a loud mind as you said to yourself.
Keep up girl! Fughting.
Haiii halooo!
Hapusmaaf banget baru baless T_T
Thankyou indeed! would like to know about you too!